Senin, 30 Juli 2012

Jenis - Jenis Perusahaan

Jenis perusahaan menunjukkan bidang usaha pokok perusahaan yang bersangkutan. Secara garis besar, jenis perusahaan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Perusahaan jasa (service firms)

kegiatan usaha pokoknya ialah menyediakan jasa untuk dijual kepada konsumen pengguna jasa
2. Perusahaan dagang (merchandising firms)
kegiatan usaha pokoknya ialah membeli barang yang siap dijual kembali, kemudian barang tersebut dijual untuk memperoleh penghasilan
3. Perusahaan manufaktur (manufacturing firms)
kegiatan usaha pokoknya ialah mengolah bahan baku menjadi produk yang siap dijual, kemudian produk yang bersangkutan dijual untuk memperoleh penghasilan
Kegiatan usaha pokok perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur dapat dilakukan oleh perusahaan / unit usaha dalam bentuk badan usaha apapun (perseorangan, persekutuan, perseroan, koperasi). Selengkapnya...

Badan Usaha

Secara global unit usaha yang melakukan transaksi bisnis dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok badan usaha sebagai berikut:
1. Badan usaha perseorangan (proprietorship)

Modal dalam badan usaha perseorangan berasal dari satu orang, sehingga perusahaan dimiliki oleh satu orang.
2. Badan usaha persekutuan (partnership)
Modal dalam badan usaha persekutuan berasal dari dua orang atau lebih yang terikat dalam suatu perjanjian firma, sehingga perusahaan dimiliki oleh para sekutu firma.
3. Badan usaha perseroan (corporation)
Modal dalam badan usaha perseroan berasal dari hasil penjualan saham. Perusahaan dimiliki oleh para pemegang / pemilik saham.
Di Indonesia sendiri masih terdapat satu lagi badan usaha, yaitu Koperasi.
Modal dalam koperasi berasal dari simpanan anggota koperasi, cadangan koperasi dan donasi.
Selengkapnya...

Pihak - Pihak yang Berkepentingan Terhadap Informasi Akuntansi

Pihak - pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi antara lain sebagai berikut:
1. Manajemen (pimpinan) perusahaan

menggunakan informasi akuntansi sebagai alat penilaian pelaksanaan rencana operasi dan untuk penyusunan rencana operasi di masa datang. Informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan juga digunakan sebagai bukti pertanggungjawaban organisasi kepada pihak lain yang terkait seperti para investor, kreditor dan pihak lainnya.
2. Para investor
menggunakan informasi akuntansi sebagai alat untuk menilai apakah investasinya menguntungkan atau tidak sehingga dapat diambil keputusan investasi ditarik atau dilanjutkan.
3. Para kreditor
menggunakan informasi akuntansi sebagai alat untuk menilai apakah perusahaan yang bersangkutan memiliki kemampuan untuk mengembalikan pinjaman pada saat jatuh tempo pembayarannya dan apakah pinjaman yang diberikan cukup terjamin atau tidak.
4. Instansi pemerintah
menggunakan informasi akuntansi untuk kepentingan yang berkaitan dengan bidang tugasnya. Misalnya: Kantor Pelayanan Pajak (KPP) untuk penentuan besarnya pajak perusahaan yang terutang.
Selengkapnya...

Kegiatan Akuntansi

Kegiatan dalam siklus akuntansi meliputi tahapan - tahapan sebagai berikut:

  1. pencatatan data transaksi (recording) dalam buku jurnal (journal)
  2. penggolongan data transaksi (classification) dalam buku besar (ledger)
  3. pengikhtisaran data transaksi (summarizing), merupakan kegiatan pengolahan data buku besar hingga tersedia data yang dapat disusun dalam bentuk laporan keuangan
  4. penyusunan laporan (reporting), merupakan kegiatan penyusunan laporan keuangan berdasarkan hasil pengolahan data buku besar dengan memperhatikan ketentuan - ketentuan yang diisyaratkan dalam SAK yang berlaku umum
Selengkapnya...

Bidang-Bidang Akuntansi

Akuntansi yang kita kenal tidak hanya terdiri dari satu bidang saja, tapi terdiri dari berbagai bidang. Dalam perkembangannya bidang-bidang akuntansi tersebut dikelompokkan dalam kelompok berikut:
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) disebut juga Akuntansi Umum (General Accounting)
Akuntansi keuangan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan transaksi keuangan khusus yang menyangkut perubahan aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan. Tujuan kegiatannya adalah menyediakan data transaksi keuangan yang dilakukan dalam suatu periode tertentu dan disusun dalam bentuk laporan keuangan (financial statement)
 2. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi Biaya ialah bidang akuntansi yang kegiatan utamanya ditujukan untuk menghitung biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Kemudian membandingkan antara biaya sebenarnya dengan biaya berdasarkan taksiran. Hal ini sangat penting untuk perencanaan di masa depan.
3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang bidang kegiatannya berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data biaya, khususnya data biaya yang relevan dengan keputusan yang akan diambil manajemen, baik dalam kegiatan operasi sehari - hari maupun untuk keputusan yang khusus.
4. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Akuntansi Perpajakan ialah akuntansi yang berkaitan dengan masalah perpajakan, yaitu berupa perhitungan untuk mempersiapkan pengisian Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) dan pembayarannya sesuai pengisian dalam SPT, baik utnuk Pajak Penghasilan (Income Tax) ataupun Pajak Pertambahan Nilai (Value Added Tax).
5. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
Akuntansi Anggaran adalah bidang akuntansi yang menguraikan kegiatan keuangan untuk suatu jangka waktu tertentu yang dilengkapi dengan sistem penganalisaan dan pengawasannya.
6. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing-Investigation)
Akuntansi Pemeriksaan adalah bidang kegiatan akuntansi yang khusus melakukan pemeriksaan secara bebas atau umum.
7. Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)
Akuntansi Pemerintahan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya diarahkan kepada transaksi-transaksi yang dilakukan oleh badan atau lembaga pemerintahan.
8. Akuntansi Sosial (Social Accounting)
Akuntansi Sosial atau kemasyarakatan, yaitu bidang akuntansi yang kegiatannya mengarah kepada masalah kemasyarakatan. Misal: memberikan informasi ekonomi secara makro, kepadatan penduduk dikaitkan dengan penghasilan.
9. Sistem Akuntansi (Accounting System)
Sistem Akuntansi adalah bidang khusus akuntansi yang berhubungan dengan penciptaan suatu prosedur akuntansi dan peralatannya disertai penentuan langkah dalam pengumpulan dan pelaporan data keuangan.
10. Akuntansi Pendidikan (Accounting Instruction/Education)
Akuntansi Pendidikan adalah bidang khusus akuntansi yang kegiatannya mengarah ke bidang pendidikan, yaitu dalam kegiatan belajar dan mengajar akuntansi atau segi-segi lainnya yang berkaitan dengan masalah pendidikan itu sendiri. Selengkapnya...

Analisa Transaksi

Masih ingat dengan pelajaran kita sebelumnya tentang persamaan dasar transaksi? Wah, semoga tidak lupa ya karena persamaan dasar akuntansi itu akan terus kita pakai.
Ok, sekarang kita beralih ke pokok bahasan baru nih tentang analisa transaksi.
Transaksi keuangan adalah kejadian atau keadaan yang pengaruhnya dapat diukur dengan nilai uang. Banyak kasus terjadi (ini juga banyak terjadi pada murid-murid saya) ketika mempelajari bukti transaksi untuk dicatat ke dalam jurnal yang biasanya mereka lakukan adalah menghafal ayat jurnalnya. Maksud saya begini, pada saat mereka belajar transaksi penjualan secara kredit mereka akan menghafal ayat jurnalnya Piutang Dagang (D), Penjualan (K). Hal ini biasanya akan menimbulkan kesulitan bagi mereka ketika mereka menemukan transaksi yang sama dengan versi yang sedikit berbeda?
Jadi, apa yang harus kita lakukan?
Sekali lagi perlu saya tekankan dalam akuntansi yang paling penting kita kuasai adalah analisa bukan hafalan.


Bagaimana cara menganalisanya?
Mari kita ikuti langkah berikut:

1. Tentukan jenis transaksinya
2. Tentukan perkiraan-perkiraan yang terkait dan pengaruh transaksinya terhadap perkiraan tersebut.
3. Untuk menentukan perkiraan-perkiraan yang terkait, tidak harus selalu perkiraan di debet yang terlebih dahulu, tapi perkiraan yang di kredit juga boleh, tergantung mana lebih mudah kita menganalisanya.
Contoh transaksi:
a. Tn. X mendirikan sebuah toko dengan menginvestasikan dana tunai sebesar Rp 50.000.000,00
Analisanya:
1. Transaksi yang dilakukan adalah investasi dana, ini berarti adanya penambahan modal ke dalam perusahaan dalam bentuk uang tunai
2. Penambahan dana tunai dalam perusahaan mengakibatkan bertambahnya perkiraan "Kas", karena perkiraan kas termasuk dalam kelompok harta sehingga kas akan dicatat ke sebelah debet sebesar Rp 50.000.000,00
3. Investasi berarti penambahan modal ke dalam perusahaan mengakibatkan bertambahnya perkiraan "Modal" sehingga modal akan dicatat ke sebelah kredit sebesar Rp 50.000.000,00
Dari analisa di atas, kita dapat menyusun ayat jurnalnya sebagai berikut:
(Dr)Kas                                   Rp 50.000.000,00            -
                (Cr.)Modal Tn. X                    -            Rp 50.000.000,00
b. Membeli perlengkapan kantor seharga Rp 500.000,00
Analisanya:
1. Transaksi yang dilakukan adalah pembelian perlengkapan kantor secara tunai. Loh, dari mana kita tahu kalau transaksinya tunai? Kan tidak disebutkan dalam soal?
Ini adalah rahasia umum, bahwa setiap transaksi yang melibatkan penerimaan uang atau pengeluaran uang yang tidak dicantumkan tunai atau kredit secara otomatis akan kita anggap transaksi tunai.
2. Pada saat kita membeli secara tunai berarti kita mengeluarkan sejumlah uang. Sejumlah uang ini akan kita catat ke dalam perkiraan "Kas" ke sebelah kredit karena uang kita berkurang, dalam transaksi ini sebesar Rp 500.000,00
3. Apa yang dibeli? Yang dibeli inilah yang akan menjadi nama perkiraan kita. Dari transaksi kita mengetahui bahwa yang kita beli adalah perlengkapan kantor, perlengkapan kantor merupakan bagian dari kelompok harta, sehingga dari transaksi tersebut kita bisa mengetahui adanya penambahan perlengkapan kantor yang perusahaan miliki. Karena perlengkapan kantor bertambah, maka kita akan mencatatkannya ke perkiraan "Perlengkapan Kantor" di sebelah debet sebesar Rp 500.000,00
Dari analisa di atas, kita dapat menyusun ayat jurnalnya sebagai berikut:
(Dr.)Perlengkapan Kantor          Rp 500.000,00            -
              (Cr.)Kas                                 -            Rp 500.000,00
c. Dibayar utang kepada Toko "PELANGI" sebesar Rp 3.000.000,00
Analisanya:
1. Transaksi yang dilakukan adalah pembayaran utang.
2. Pada saat kita membayar utang itu berarti utang kita berkurang. Pengurangan utang ini dicatat ke dalam perkiraan "Utang Usaha" di sebelah debet sebesar Rp 3.000.000,00
3. Pembayaran utang mengakibatkan uang kita juga berkurang. Oleh karena itu, kita akan mencatatkan pengurangan uang kita ke dalam perkiraan "Kas" di sebelah kredit sebesar Rp 3.000.000,00
Dari analisa di atas, kita dapat menyusun ayat jurnalnya sebagai berikut:
(Dr.)Utang Usaha                        Rp 3.000.000,00            -
             (Cr.)Kas                                        -          Rp 3.000.000,00

Bagaimana, sudah cukup jelas? Selengkapnya...

Jurnal Penutup

Jurnal penutup (closing journal) adalah jurnal yang dibuat untuk memindahkan saldo-saldo rekening sementara.

Tujuan pembuatan jurnal penutup adalah:
1. Untuk menutup saldo yang terdapat dalam semua rekening sementara.
2. Agar saldo rekening Modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada akhir periode.

Prosedur penutupan pembukuan:
1. Menutup semua rekening pendapatan dengan memindahkan saldo setiap rekening pendapatan ke rekening Laba/Rugi
2. Menutup semua rekening biaya dengan memindahkan saldo setiap rekening biaya ke rekening Laba/Rugi
3. Menutup rekening Laba/Rugi dengan memindahkan saldo setiap rekening tersebut ke rekening Modal
4. Menutup rekening Prive (jika ada) dengan memindahkan saldo rekening tersebut ke rekening Modal Selengkapnya...

Akuntansi Forensik

Akuntansi Forensik adalah penerapan disiplin akuntansi dalam arti luas, termasuk auditing, pada masalah hukum untuk penyelesaian hukum di dalam atau di luar pengadilan, di sektor publik maupun privat.
Akuntansi forensik dipraktekkan dalam bidang yang luas, seperti:

  1. dalam penyelesaian sengketa antar individu
  2. di perusahaan swasta dengan berbagai bentuk hukum, perusahaan tertutup maupun yang memperdagangkan saham atau obligasinya di bursa, joint venture, special purpose companies
  3. di perusahaan yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki negara, baik di pusat maupun di daerah (BUMN, BUMD)
  4. di departemen / kementrian, pemerintah pusat dan daerah, MPR, DPR/DPRD, dan lembaga - lembaga negara lainnya, mahkamah, komisi - komisi, yayasan, koperasi, BHMN, Badan Layanan Umum, dst.
Cakupan akuntansi forensik pada dasarnya adalah fraud dalam arti seluasnya. Kalau seorang auditor dapat disebut sebagai akuntan yang berspesialisasi dalam auditing, maka akuntan forensik menjadi spesialis yang lebih khusus lagi (super specialist) dalam bidang fraud. Ia menjadi fraud auditor atau fraud examiner. Selengkapnya...