Rabu, 28 Juli 2010

Persamaan Dasar Akuntansi

Sebelum kita mempelajari akuntansi lebih lanjut, kita harus terlebih dahulu memahami persamaan dasar dari akuntansi. Persamaan dasar ini akan mempermudah kita dalam mengerjakan praktik-praktik akuntansi selanjutnya.
Pada pencatatan akuntansi yang menggunakan double entry system, keseimbangan antara sisi yang satu dengan sisi yang lainnya sangatlah penting. Adanya ketidakseimbangan menunjukkan adanya kesalahan dalam pencatatan. Oleh karena itulah kita harus mempelajari persamaan dasar akuntansi terlebih dahulu.
Bentuk-bentuk persamaan dasar akuntansi dapat dijabarkan sebagai berikut:
* Harta = Utang + Modal
* Utang = Harta - Modal
* Modal = Harta - Utang
Untuk yang lebih kompleksnya, persamaan dasar akuntansi juga dapat dirumuskan sebagai berikut:

* Harta + Beban = Utang + Modal + Pendapatan

Berdasarkan persamaan dasar akuntansi di atas, kita dapat menyusun mekanisme debet dan kredit seperti berikut:
Ada cara mudah mengingat mekanisme debet dan kredit ini, hanya dengan mengingat dua kelompok saja kita bisa ingat semuanya. Bagaimana caranya?
Caranya kita gunakan lima jari kita dengan ketentuan berikut:


# Jari Jempol = Harta
# Jari Telunjuk = Utang
# Jari Tengah = Modal
# Jari Manis = Pendapatan
# Jari Kelingking = Beban
Sudah ingat semua letaknya?

Sekarang kita pertemukan jari jempol dan jari kelingking. Dua jari yang bertemu ini punya saldo normal di debet, otomatis tiga jari lainnya punya saldo normal di kredit.
Setiap kelompok yang memiliki saldo normal di debet, setiap penambahan akan mempengaruhi debet pula dan setiap pengurangan akan mempengaruhi kredit. Begitu pula sebaliknya, setiap kelompok yang memiliki saldo normal di kredit, penambahan akan mempengaruhi kredit pula, sedangkan pengurangan akan mempengaruhi debet.
Gimana? Cukup simple-kan untuk mengingatnya?
Cukup pertemukan jari jempol dan jari kelingking yang melambangkan debet.
Selengkapnya...

Pihak-Pihak Yang Berkepentingan Dengan Informasi Akuntansi

Setiap orang pasti butuh yang namanya informasi, apapun jenisnya. Iya kan? Iya dong. Kita aja butuh informasi. Begitu pula dengan orang-orang yang terlibat dalam dunia usaha, mereka sangat membutuhkan informasi yang relevan dan akurat untuk perkembangan usaha mereka. Informasi yang mereka butuhkan disediakan oleh akuntansi, dimana akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa berfungsi sebagai penyedia data kuantitatif yang diperlukan oleh pihak-pihak tersebut.
Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:
1. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan. Kalau kalian jadi pemilik usaha pasti kalian mau tau dong perkembangan usaha kalian.....
2. Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
3. Para pegawai/karyawan perusahaan
Untuk apa ya para pegawai membutuhkan laporan akuntansi?
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan. Wah, berarti sebagai pegawai kita juga perlu tahu nih laporan keuangannya perusahaan biar kita ga dibodoh-bodohin sama pemiliknya.... :)
4. Para investor
Kalau kita mau invest dana tentunya kita bakalan nyari perusahaan yang kondisinya bonafid dong, iya kan? Nah, para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia. Bukannya untung, malah buntung... :(
5. Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.
6. Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
7. Rekanan perusahaan
Yang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama. Selengkapnya...

Senin, 26 Juli 2010

Kas (Cash)

Sering denger dong yang namanya kas? Atau kata lainnya uang tunai. Menurut kalian apa sih yang dimaksud dengan kas? Apa aja yang bisa disebut sebagai kas?
Yuk, coba liat jawaban kalian di bawah:

Kas (cash) adalah aktiva lancar yang meliputi uang kertas atau logam dan benda-benda lain yang mempunyai sifat seperti uang, artinya dapat digunakan sebagai media tukar atau alat pembayaran yang sah.

Kriteria umum suatu aktiva dapat diperlakukan sebagai kas ialah dapat diterima oleh bank sebagai setoran dengan jumlah yang sama dengan jumlah nominal yang tertulis di dalamnya.

Berikut adalah benda-benda yang dianggap sebagai kas:

  1. Uang tunai dalam bentuk uang kertas atau logam, baik mata uang sendiri maupun mata uang asing.
  2. Uang perusahaan yang disimpan di bank yang sewaktu-waktu dapat diambil, atau dalam bentuk simpanan giro (demand deposit).
  3. Cek yang diterima sebagai pembayaran dari pihak lain.
  4. Cek perjalanan (traveller's check) yaitu cek yang diterbitkan oleh suatu bank untuk melayani nasabah yang melakukan perjalanan jarak jauh.
  5. Kasir Cek (Cashir's chek) yaitu cek yang dibuat dan ditandatangani oleh suatu bank, ditarik oleh bank itu sendiri. Kasir cek merupakan suatu perintah dari suatu bank kepada bank itu sendiri, untuk melakukan pembayaran kepada pihak lain.
  6. Wesel pos. Termasuk dalam golongan kas karena sifatnya dapat segera dijadikan uang tunai pada saat diperlukan.
Sementara itu, ada benda-benda yang tidak dapat diperlakukan sebagai kas, contohnya:
  1. Deposito Berjangka (time deposit), yaitu uang simpanan di bank yang hanya dapat diambil setelah jangka waktu tertentu berakhir.
  2. Uang yang disediakan untuk tujuan-tujuan tertentu sehingga terikat penggunaannya, misalnya dana untuk pelunasan hutang obligasi, dana pensiun.
  3. Cek mundur (post dated checks). Tidak dapat digolongkan ke dalam kas sebelum tanggal jatuh temponya.
  4. Perangko. Walaupun dapat digunakan sebagai alat pembayaran untuk biaya pengiriman dalam jumlah kecil, tetapi tidak digolongkan ke dalam kas karena tidak diterima sebagai setoran ke bank. Perangko biasanya diperlakukan sebagai perlengkapan kantor (office supplies).
Nah, sudah pada tahu kan apa itu kas dan apa aja sih yang termasuk kas?
Jangan sampai salah lagi ya.... Selengkapnya...

Selasa, 20 Juli 2010

Stelsel Pengakuan Penghasilan

Dalam Akuntansi Pajak, pengakuan penghasilan dalam dibedakan menjadi 3 jenis stelsel, yaitu:
1. Stelsel Akrual (Akrual Basis)
Stelsel akrual adalah pengakuan penghasilan pada waktu diperoleh dan biaya pada waktu terutang, tidak tergantung kapan penghasilan itu diterima dan kapan biaya itu dilunasi. Termasuk kategori stelsel akrual adalah pengakuan penghasilan berdasarkan metode persentase tingkat penyelesaian pekerjaan pada bidang konstruksi pada usaha Build Operate and Transfer (BOT) dan real estate.
2. Stelsel Kas (Cash Basis)
Stelsel kas adalah pengakuan penghasilan diakui pada waktu diterima secara tunai dan biaya yang dibayar secara tunai. Stelsel kas biasa digunakan perusahaan kecil, orang pribadi, dalam bidang usaha jasa transportasi, hiburan, restoran, dan yang sejenis.
Stelsel kas murni dapat digunakan untuk menghitung PPh, apabila:
a. Jumlah penjualan suatu periode harus meliputi seluruh penjualan, baik tunai maupun bukan. Penghitungan harga pokok penjualan harus memperhitungkan seluruh pembelian dan persediaan.
b. Dalam memperoleh harta yang dapat disusutkan dan hak-hak yang dapat diamortisasi, biaya-biaya yang dikurangkan dari penghasilan hanya dapat dilakukan melalui penyusutan dan amortisasi.
c. Pemakaian stelsel kas harus dilakukan secara taat azas.
3. Stelsel Campuran
Stelsel campuran adalah modifikasi dari stelsel kas yang digunakan untuk penghitungan PPh.
Selengkapnya...

Laporan Keuangan (Financial Statement)

Laporan keuangan (Financial Statement) digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan saat ini dan untuk memperkirakan hasil operasi serta arus kas di masa depan.
Urut-urutan penyusunan dan sifat data yang terdapat dalam laporan keuangan adalah:
1. Laporan Laba/Rugi (Income Statement / Profit and Loss Statement)
Laporan Laba/Rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan prinsip penandingan atau pengaitan (matching principle). Dari laporan ini, kita bisa mengetahui besarnya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama satu periode.
Sebuah perusahaan dikatakan mengalami keuntungan (laba) apabila pendapatan yang diperoleh lebih besar dari beban yang terjadi dan sebaliknya, perusahaan dikatakan mengalami kerugian apabila pendapatan yang diperoleh lebih kecil dari beban yang terjadi.
2. Laporan Ekuitas Pemilik (Capital Statement)
Laporan Ekuitas Pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik selama jangka waktu tertentu.
3. Neraca (Ballance Sheet)
Neraca melaporkan jumlah aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada akhir periode. Bagian aktiva dalam neraca biasanya disusun berdasarkan urutan cepat lambatnya aktiva tersebut dikonversikan menjadi kas atau digunakan dalam operasi.
4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) Selengkapnya...

Buku Besar (Ledger)

Buku besar adalah kumpulan akun dalam entitas usaha. Buku besar merupakan buku catatan akhir (books on final entry), yang merupakan kumpulan rekening Neraca (riil) dan rekening Laba/Rugi (nominal). Buku besar merupakan sekelompok perkiraan yang terdiri dari perkiraan yang berhubungan dan merupakan satu-kesatuan lengkap.
Posting merupakan proses memindahakan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke buku besar, yaitu memindahkan jumlah dalam kolom debet jurnal ke dalam sisi debet rekening dan memindahakan jumlah dalam kolom kredit jurnal ke dalam sisi kredit rekening.
Prosedur posting:
1. Tanggal dan jumlah yang dicatat dalam jurnal dicatat kembali dalam rekening yang bersangkutan. Apabila suatu jumlah dicatat di sisi debet dalam jurnal, maka posting harus dilakukan ke sisi debet rekening, sebaliknya bila di dalam jrnal dicatat di sisi kredit, maka posting harus dilakukan ke sisi kredit rekening. Cara mencatat tahun, bulan dan tanggal. sama dengan yang dilakukan dalam jurnal.
2. Apabila posting telah dilakukan, maka nomor halaman jurnal harus dituliskan dalam kolom P/R di buku besar akun yang bersangkutan.
3. Menuliskan nomor rekening yang telah diposting pada kolom P/R di dalam jurnal. Prosedur ini mempunyai dua tujuan, yaitu:
a. Untuk menunjukkan bahwa jurnal tersebut telah diposting
b. Untuk menunjukkan hubungan antara jurnal dan rekening di buku besar. Selengkapnya...

Jurnal (Journal)


Bagian berikutnya dari siklus akuntansi adalah jurnal. Apa sih jurnal itu?

Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Oleh itu buku jurnal sering disebut sebagai buku catatan pertama (book of original entry).

Manfaat pemakaian jurnal:
1. Merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarkan pos-pos yang terpengaruh oleh suatu transaksi. Manfaat pemakaian jurnal akan sangat terasa, terutama apabila suatu transaksi mengakibatkan adanya beberapa pendebetan dan pengkreditan.
2. Merupakan alat pencatatan yang memberi gambaran secara kronologis, sehingga dapat memberi gambaran yang lengkap tentang seluruh transaksi perusahaan berdasarkan urutan-urutan terjadinya.
3. Dapat dipecah-pecah menjadi beberapa jurnal khusus yang dikerjakan oleh beberapa orang secara bersamaan.
4. Menyediakan ruang yang cukup untuk keterangan transaksi.
5. Menghindari terjadinya kesalahan / kekeliruan dalam mencatat transaksi.

Bentuk jurnal:
(lihat gambar di atas)

Pemakaian kolom-kolom tersebut adalah sebagai berikut:
Tanggal : untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi. Kolom ini terbagi atas dua bagian, yaitu bagian kiri untuk mencatat tahun dan bulan, dan bagian kanan untuk mencatat tanggal dengan prosedur pencatatan sebagai berikut:
a. Tahun ditulis pada baris pertama. Tahun biasanya tidak ditulis berulang-ulang pada suatu halaman apabila tahun tidak berganti.
b. Nama bulan ditulis untuk transaksi yang pertama terjadi dalam bulan yang bersangkutan pada bagian atas kolom pertama. Nama bulan hanya ditulis lagi pada bagian atas halaman yang baru atau pada awal bulan yang baru.
c. Tanggal untuk setiap transaksi dicatat pada kolom pertama, pada bagian kolom yang kecil. Untuk setiap transaksi perlu ditulis tanggalnya meskipun dalam tanggal yang sama terjadi beberapa transaksi.
Perkiraan : untuk mencatat nama rekening yang didebet dan nama rekening yang dikredit. Dalam kolom ini dicatat juga keterangan singkat tentang transaksi yang dicatat. Prosedur pencatatannya adalah sebagai berikut:
a. Nama rekening yang didebet ditulis merapat ke pinggir sebelah kiri dalam kolom nama rekening dan jumlah pendebetan dimasukkan ke dalam sisi kiri atau kolom debet.
b. Nama rekening yang dikredit ditulis dalam baris berikutnya pada kolom nama rekening sedikit masuk ke sebelah kanan dan jumlah pengkreditan dimasukkan ke dalam sisi kanan atau kolom kredit.
P/R (Posting Referrence) : untuk mencatat nomor rekening yang didebet dan rekening yang dikredit. Kolom ini tidak dicatat pada saat menjurnal, tetapi harus diisi dengan nomor rekening setelah jurnal tersebut dicatat dalam rekekning-rekening yang bersangkutan di buku besar.
Jumlah Debet : untuk mencatat jumlah rupiah yang harus didebetkan ke dalam rekening yang namanya telah tertulis pada kolom nama rekening.
Jumlah Kredit : untuk mencatat jumlah rupiah yang harus dikreditkan ke dalam rekekening yang namanya telah tertulis pada kolom nama rekening.

Nama rekening dalam jurnal:
Nama rekening yang digunakan dalam menjurnal harus sama dengan nama rekening yang digunakan di dalam buku besar.
Contoh: perusahaan membeli alat-alat tulis kantor, maka rekekning yang harus digunakan adalah rekening perlengkapan, bukan rekening pembelian ATK.

Sampai sini dulu ya tentang jurnal, lain kali kita sambung tentang jurnal khusus dan contoh pemakaian dari keduanya...
Selengkapnya...

Siklus Akuntansi (Accounting Cycle)

Sebelum mengenal terlalu jauh, ada baiknya apabila kita mengetahui secara ringkas gambaran dari proses akuntansi yang akan terus kita bahas.
Siklus akuntansi atau accounting cycle merupakan serangkaian proses kegiatan akuntansi mulai dari awal hingga akhir. Pada dasarnya siklus akuntansi untuk perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur adalah sama, hanya saja terdapat sedikit perbedaan karena karakteristik perusahaan yang memang berbeda. Berikut akan diuraikan siklus akuntansi yang terdapat dimasing-masing perusahaan:

1. Perusahaan Jasa
Siklus akuntansi terdiri dari:
a. Bukti Transaksi
b. Jurnal
c. Buku Besar
d. Neraca Saldo
e. Jurnal Penyesuaian
f. Neraca Lajur
g. Laporan keuangan, yang terdiri dari:
*Laporan Laba/Rugi
*Laporan Perubahan Modal
*Neraca
*Laporan Arus Kas
h. Jurnal Penutup
i. Neraca Saldo Setelah Penutupan
j. Jurnal Pembalik

2. Perusahaan Dagang
Siklus akuntansi terdiri dari:
a. Bukti Transaksi
b. *Jurnal
*Buku Besar Pembantu
c. Buku Besar
d. Daftar Saldo Piutang dan Utang
e. Neraca Saldo
f. Jurnal Penyesuaian
g. Neraca Lajur
h. Laporan keuangan, yang terdiri dari:
*Laporan Laba/Rugi
*Laporan Perubahan Modal
*Neraca
*Laporan Arus Kas
i . Jurnal Penutup
j. Neraca Saldo Setelah Penutupan
k. Jurnal Pembalik

3. Perusahaan Manufaktur
Siklus akuntansi terdiri dari:
a. Bukti Transaksi
b. *Jurnal
*Buku Besar Pembantu
c. Buku Besar
d. Daftar Saldo Piutang dan Utang
e. Neraca Saldo
f. Jurnal Penyesuaian
g. Neraca Lajur
h. Laporan keuangan, yang terdiri dari:
*Laporan Biaya Produksi
*Laporan Laba/Rugi
*Laporan Perubahan Modal
*Neraca
*Laporan Arus Kas
i . Jurnal Penutup
j. Neraca Saldo Setelah Penutupan
k. Jurnal Pembalik Selengkapnya...

Sejarah Akuntansi

Tidak banyak orang yang mengetahui dari mana sih asalnya akuntansi itu, bahkan mungkin termasuk juga kita. Untuk membantu teman-teman mengenal akuntansi, ada sedikit info tentang sejarah akuntansi nih. Yuk, simak liputannya...
Berdasarkan catatan yang ada, akuntansi yang paling tua ditemukan pada sekitar 3.600 sebelum masehi di Babylonia, yaitu penemuan berupa catatan pembayaran gaji pada lempengan tanah liat.
Di Inggris, sistem pencatatan mulai dianut pada abad ke XI. Ketika itu sistem pencatatan dilakukan atas perintah dari William the Conqueror yang dimaksudkan untuk mengetahui sumber-sumber keuangan kerajaan.
Pada masa lampau, akuntansi hanya digunakan untuk aspek yang sifatnya terbatas pada operasi keuangan khusus atau perusahaa milik negara. Jadi, pada saat ini belum ada sistematika akuntansi untuk seluruh transaksi, yang ada hanyalah untuk tipe khusus atau bagian-bagian dari transaksi.
Akuntansi yang lengkap untuk perusahaan kemudian baru timbul di dunia usaha karena adanya dorongan kebutuhan akan sistem pencatatan tertentu dari kantor dagang di Itali, Roma.
Pada dasarnya, akuntansi berkembang dari Tata Buku Berpasangan. Sistem Pembukuan (Tata Buku) Berpasangan (Double Entry System) untuk pertama kalinya diperkenalkan di Itali pada tahun 1949. Yang pertama kali mengetengahkan sistem ini adalah LUCAS PACIOLI, seorang rahib Franciscan di Itali, yaitu seorang ahli ilmu pasti yang mengajar pada beberapa universitas di Perugia, Naples, Pisa dan Florence.
Bukti-bukti menunjukkan, bahwa Pacioli bekerja sama dengan kaum intelektual (cerdik-cendikia) lainnya, seperti misalnya dengan Leonardo da Vinci. Mereka bekerja sama dalam pembuatan pelajaran "Ilmu Pasti". Teks (uraian) dibuat oleh Pacioli dan ilustrasinya dibuat oleh da Vinci. Buku ilmu pasti yang diterbitkan pada tahun 1494 itu berjudul "Summa De Arithmatica, Geometria, Proportioni Et Proportionalita". Dalam buku tersebut, salah satu bagiannya berisi pelajaran akuntansi yang ditujukan untuk kepentingan para pengusaha. Bagian yang membahas akuntansi untuk para pengusaha itu terdiri dari 37 Bab dengan judul utama bagian "Tractatus De Computis Et Scriptorio".
Oleh karena Pacioli merupakan orang pertama yang menulis pelajaran akuntansi, maka para pengikutnya menamakan dia sebagai "Bapak Akuntansi" (The Father of Accounting).
Sebenarnya, sebelum Pacioli menulis pelajaran akuntansi itu, sudah ada karya tulis di bidang akuntansi dalam bentuk "manuscript" (naskah). Naskah itu hanya digunakan dalam lingkungan terbatas saja. Misalnya, karya tulis Benedetto Cotrugli baru diterbitkan tahun 1573, padahal naskahnya sudah ditulis satu abad sebelumnya. Jadi dengan demikian, penamaan "Bapak Akuntansi" pada Pacioli hanya karena berdasarkan karya tulisnya sebagai naskah yang paling dahulu (pertama) diterbitkan untuk umum.
Selengkapnya...

Prinsip-Prinsip Akuntansi

Selain penerapan asumsi-asumsi dasar dalam praktek akuntansi, terdapat juga beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan diterapkan. Seperti orang hidup yang harus memiliki prinsip, demikian juga dengan akuntansi.
Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya. Selengkapnya...

Senin, 19 Juli 2010

Asumsi Dasar Akuntansi

Dalam prakteknya akuntansi berjalan berdasarkan asumsi-asumsi, sama seperti kita yang sering mengasumsikan sesuatu agar dapat lebih mudah diterima atau dilakukan. Asumsi-asumsi ini pulalah yang mempermudah pelaksanaan kegiatan akuntansi. Adapun asumsi-asumsi dasar yang dipakai dalam dunia akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan usaha khusus (Separate entity/Economic entity)

Perusahaan dipandang sebagai suatu unit usaha yang berdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya. Maksudnya, walaupun perusahaan itu dimiliki oleh seseorang, tetap saja perusahaan itu dianggap sebagai sebuah badan yang terpisah dari pemiliknya. Seperti: terpisah kekayaannya dari kekayaan pemilik, terpisah utangnya dari utang pemilik.
2. Kontinuitas usaha (Going concern/continuity)
Suatu perusahaan itu akan hidup terus, dalam arti diharapkan tidak akan terjadi likuidasi di masa yang akan datang. Penekanan dari konsep ini adalah terhadap anggapan bahwa akan tersedia cukup waktu bagi suatu perusahaan untuk menyelesaikan usaha, kontrak-kontrak dan perjanjian-perjanjian.
3. Penggunaan unit moneter dalam pencatatan
Semua transaksi-transaksi yang terjadi akan dinyatakan di dalam catatan dalam bentuk unit moneter pada saat terjadinya transaksi itu. Unit moneter yang digunakan adalah mata uang dari negara di mana perusahaan itu berdiri. Contoh: Indonesia unit moneternya Rupiah, Australia unit moneternya Dollar Australia, dsb.
4. Periode waktu (Time-period/Periodicity)
Adanya pembatasan waktu untuk dapat menilai dan melaporkan hasil dari usaha yang dijalankan. Hal ini disebabkan karena perusahaan dianggap akan terus hidup dimasa yang akan datang, sehingga tidak mungkin apabila untuk mengetahui keuntungan atau kerugian dari usaha kita harus menunggu perusahaan ditutup terlebih dahulu.
Selengkapnya...

Pengertian Akuntansi

Seberapa sering sih kita mendengar istilah akuntansi? Pernah tidak terlintas dipikiran kalian apa sih akuntansi itu?
Well, tak kenal maka tak sayang. Pepatah lama yang banyak banget benernya. Untuk bisa memahami sesuatu pastinya kita harus kenal dulu dengan sesuatu itu. Nah, kali ini kita mau kenalan dulu sama yang namanya akuntansi.

Akuntansi sering juga disebut sebagai bahasa dunia usaha (language of business). Disebut demikian karena melalui akuntansilah informasi dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, kita bisa mengetahui keadaan suatu perusahaan.
Secara ringkas akuntansi dapat diartikan sebagai suatu proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan data-data transaksi keuangan. Akuntansi juga dapat diartikan sebagai sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan.

Sampai disini dulu perkenalan kita dengan akuntansi, lain kesempatan kita sambung lagi dengan bagian lain dari akuntansi. Selengkapnya...

Pengantar

Banyak orang beranggapan belajar Akuntansi itu memusingkan, ribet. Pada kenyataannya tidak seribet yang banyak orang pikirkan.
Belajar Akuntansi itu mudah kok karena pada dasarnya kita tidak membutuhkan hafalan, yang kita butuhkan adalah analisa, bagaimana menganalisa transaksi agar kita bisa menjurnalnya sampai menyusun laporan keuangan.
So, ga usah takut. Belajar Akuntansi itu gampang kok!!!! Selengkapnya...