Sebelum kita mempelajari akuntansi lebih lanjut, kita harus terlebih dahulu memahami persamaan dasar dari akuntansi. Persamaan dasar ini akan mempermudah kita dalam mengerjakan praktik-praktik akuntansi selanjutnya.
Pada pencatatan akuntansi yang menggunakan double entry system, keseimbangan antara sisi yang satu dengan sisi yang lainnya sangatlah penting. Adanya ketidakseimbangan menunjukkan adanya kesalahan dalam pencatatan. Oleh karena itulah kita harus mempelajari persamaan dasar akuntansi terlebih dahulu.
Bentuk-bentuk persamaan dasar akuntansi dapat dijabarkan sebagai berikut:
* Harta = Utang + Modal
* Utang = Harta - Modal
* Modal = Harta - Utang
Untuk yang lebih kompleksnya, persamaan dasar akuntansi juga dapat dirumuskan sebagai berikut:
* Harta + Beban = Utang + Modal + Pendapatan
Berdasarkan persamaan dasar akuntansi di atas, kita dapat menyusun mekanisme debet dan kredit seperti berikut:
Ada cara mudah mengingat mekanisme debet dan kredit ini, hanya dengan mengingat dua kelompok saja kita bisa ingat semuanya. Bagaimana caranya?
Caranya kita gunakan lima jari kita dengan ketentuan berikut:
# Jari Jempol = Harta
# Jari Telunjuk = Utang
# Jari Tengah = Modal
# Jari Manis = Pendapatan
# Jari Kelingking = Beban
Sudah ingat semua letaknya?
Sekarang kita pertemukan jari jempol dan jari kelingking. Dua jari yang bertemu ini punya saldo normal di debet, otomatis tiga jari lainnya punya saldo normal di kredit.
Setiap kelompok yang memiliki saldo normal di debet, setiap penambahan akan mempengaruhi debet pula dan setiap pengurangan akan mempengaruhi kredit. Begitu pula sebaliknya, setiap kelompok yang memiliki saldo normal di kredit, penambahan akan mempengaruhi kredit pula, sedangkan pengurangan akan mempengaruhi debet.
Gimana? Cukup simple-kan untuk mengingatnya?
Cukup pertemukan jari jempol dan jari kelingking yang melambangkan debet. Selengkapnya...